Kadin Sambut Komitmen Pembiayaan Rp 1,3 Kuadriliun di KTT Iklim COP28

Nur Hana Putri Nabila
15 Desember 2023, 14:14
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin dan Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani saat konf
Kadin
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin dan Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani saat konferensi pers COP28 di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (15/12).

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik komitmen pembiayaan dengan total US$ 83,76 miliar atau setara Rp 1,3 kuadriliun (kurs Rp 15.486) yang dihasilkan Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim ke-28 (COP28). Pembiayaan tersebut merupakan salah satu upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. 

 Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, meyakini pembiayaan tersebut bisa membawa imbas besar dalam akselerasi penanganan perubahan iklim.

"Tentunya ini bisa menjadi peluang bagi sektor usaha melalui peningkatan investasi hijau," kata Shinta dalam Konferensi Pers Post COP 28: Peluang bagi Dunia Usaha Indonesia di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan pada Jumat (15/12).

Pembiayaan Negara Berkembang

Dia mengatakan, program pembiayaan iklim ini digunakan untuk mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim hingga sektor pengembangan energi terbarukan. Pembiayaan tersebut digunakan untuk membantu negara berkembang dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta meningkatkan ketahanan menghadapi perubahan iklim. 

 Shinta mengatakan, bantuan pendanaan yang digelontorkan tersebut terbagi menjadi tiga sektor, yaitu:

1. Pembiayaan energi terbarukan sebesar US$ 5 miliar

2. Sektor pangan US$ 3,1 miliar

3. Sektor kesehatan US$ 2,7 miliar untuk sektor kesehatan, serta sisanya untuk sektor lain.

 Shinta mengatakan, pembiayaan untuk negara berkembang ini sangat penting. Pasalnya berdasarkan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) World Investment Report 2023, sebagian besar investasi dalam energi terbarukan mengalir ke negara-negara maju.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...